Apa Benar Ada Security Agen Seperti Ini ???

Mencari Kerja sebagai Security

Telah setengah tahun saya lulus STM namun dijaman modern ini sungguh susah mendapatkan pekerjaan.

Dipagi yang cerah sewaktu membeli rokok diwarung terlihat sebuah surat kabar lokal yang tercetak
“ Dibutuhkan 100 orang pemuda untuk dididik menjadi Security professional “
maka segera saya kembali ke rumah mandi, berpakaian dengan rapi kemudian mengambil beberapa fotokopi ijazah tamat sekolah yang berguna dalam melamar pekerjaan.

Jam menunjukan pukul 10:30am dengan senyum optimis saya segera keluar rumah dan menunggu angkot, sungguh mujur pagi itu karena saya tidak perlu menunggu terlalu lama untuk angkot jurusan alamat yg saya tuju.

Sebenarnya didalam otak saya tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang Satpam. Cita-cita saya adalah menjadi seorang Sarjana Teknik namun nasib berpihak lain karena dijaman ini semuanya serba mahal mana mungkin orang tua mampu membiayai uang kuliah tapi mudah-mudahan setelah bekerja saya bisa mengumpulkan uang untuk uang kuliah saya.

Tanpa terasa alamat yang saya tuju telah sampai, rupanya calon pelamar sungguh banyak sekali, mereka rupanya pagi pagi telah datang, zaman sekarang kok banyak yang suka jadi Satpam sih? Bukankah satpam pekerjaan yg membosankan ? dimana kita harus menunggui / duduk di pos dan memperhatikan orang orang atau sebagai patung pajangan yang berdiri dengan posisi siap/ istirahat ditempat di depan pintu? Tapi kok masih banyak yang mau ?

Terlihat seorang Satpam yang bertubuh tegap sebagai receiption tapi yang saya pikirkan seandainya ada seorang gadis cantik nan seksi lebih cocok duduk disana dari pada seorang cowok muda hitam nan tegap dengan seragam Satpam putih & biru (Pakaian Dinas Harian) pake topi lagi tapi aku sih tak ada pilihan lain harus mendaftar nama saya dengan si satpam tegap itu.

Saya diberikan nomor peserta lamaran kerja rupanya ini adalah perusahan security agency dengan nama
“ Siap ! Security agency “
nama yang aneh. nomor antrian yg kudapat adalah 1027, nomor yang sedang interview hanya 172, saya menunggu hingga jam 2:10pm  segera saya masuk ruangan. Di dalam ruangan saya diinterview dengan beberapa pertanyaan oleh seorang bapak yg berkemeja kuning cerah dan dasi dengan semua pertanyaannya saya jawab dengan mantap, kemudian seorang yang berseragam satpam dengan postur tubuh yg bagus menuju ke arahku dan menjelaskan bahwa pekerjaan Satpam ini memang memandang fisik maka saya pun di perintahkan untuk membuka pakaian saya, sebenarnya perasaan malu membuka pakaian didepan orang lain mungkin dia tau bahwa saya malu-malu, maka diapun berkata “ tidak perlu malu malu yg disinikan cowok semua” rupanya seleksi fisik dilakukan sekaligus 10 orang peserta, muka saya menjadi merah dan tidak bisa mengucapkan apa apa mungkin karena ini adalah kali pertama saya bertelanjang bulat di depan orang ramai, rupanya bukan saya saja yang merasa risih, susah juga ya menjadi seoarang satpam, setelah tubuh kami dilihat kemudian 6 orang peserta di perintahkan untuk meninggalkan ruangan sedangkan 4 orang peserta diperintahkan memakai celana dan lari ditempat selama 15 menit, seorang teman jatuh pada saat 12 menit, tinggallah 3 orang rupanya lari ditempat selain menguji ketahanan bertahan selama 15 menit juga berguna untuk mengetahui bau keringat kita, dari ketiga orang seorang diketahui memiliki bau badan yg tidak sedap dan 2 orang dari kami lolos dari ujian masuk tahap I, dan kami di perintahkan besok pagi jam 5:00am harus hadir didepan kantor dan semuanya mengenakan pakaian olahraga baju dan celana luar/ dalam wajib berwarna putih sedangkan sepatu olah raga berwarna bebas.

Pagi-pagi jam 4:45am saya telah sampai rupanya hari ini kami mengikuti seleksi kesehatan, tampak 5 orang dokter berada didepan kami, kami diperintahkan membentuk 5 baris sesuai dengan nomor peserta kami, untuk kedua kalinya saya harus membuka pakaian yang saya kenakan, kali ini lebih parah lagi dari kepala hingga ujung kaki diperiksa dengan seksama, yang membuat saya terkejut adalah sewaktu dokter memeriksa penis dan lubang anus saya, karena penis saya di pegang, dipijat hingga ereksi namun untung tidak memuntahkan lahar dan lubang anus saya di coblos dengan jarinya. Tampak malu tertulis dimukaku dengan jelas, si dokter tersenyum dan berkata “Anak muda, anda nanti akan terbiasa anda masih muda wajar kalau mudah ereksi."

Setelah seleksi kesehatan, maka seleksi kesamaptaan jasmani dimulai, semua peserta wajib berlari 10 keliling lapangan, push up, sit up, dan lain-lain.

Semuanya diperintah oleh 5 orang pria berseragam Satpam Biru-Biru (Pakaian Dinas Luar) lengkap dengan tali pinggang yang besar & lebar serta pengait celana.

Apa celana satpamnya bisa copot ? haha pikirku dalam lamunan.

Mereka berlima sungguh galak, kami diperintah agar cepat dan sigap jika ketinggalan berarti gagal, 4 jam lamanya seleksi jasmani berlangsung sekaligus pengumuman peserta yang lolos dan diterima untuk ditraining selama 6 bulan yg dibagi menjadi 3 tahap dimana 1 tahap berlangsung selama 2 bulan, kami diijinkan pulang dan dijawibkan hadir kembali 3 hari kemudian hanya dengan mengenakan kaos putih celana olahraga pendek & celana dalam yang berwarna putih sepatu olahraga tidak perlu dikenakan, jika ada yang membawa sesuatu ataupun pakaian tambahan maka semuanya akan disita dan tidak dikembalikan lagi dan kami diberi waktu 3 hari untuk menyiapkan segala yang perlu kami siapkan karena kami tidak boleh permisi/ keluar dari pendidikan kecuali berhenti dan wajib membayar ganti rugi kepada perusahaan.

3 hari kemudian yaitu tepatnya hari Jumat pagi jam 07:00am semua telah bersiap di depan kantor, karena tempat pendidikan untuk kami adalah berada diluar kota dan sebenarnya adalah daerah terpencil maka kami telah disiapkan truk pengangkut, truk tersebut mirip dengan truk tentara bukan bus pariwisata yg ber-AC. Semua peserta berbaris dengan rapi menaiki truk yang mengangkut kami, karena jumlah truk tersebut terbatas atau memang sengaja dibatasi maka kami terpaksa harus bertahan dalam posisi sempit selama 4 jam tapi memang mungkin karena kami telah dipilih dengan ketat maka bau keringat yang tidak sedap tidak tercium sama sekali dan semuanya bisa bertahan tanpa ada yg pingsan.

Sesampai di tempat tujuan, kami telah ditunggu oleh tukang pangkas rambut kami dibabat hingga semuanya menjadi gundul pacul. Kemudian diperintahkan berbaris dengan rapi oleh para instruktur, tidak lama kemudian datanglah seorang yg berseragam satpam dengan bertubuh besar bagai binaraga dan seragam yang dikenakan sama dengan satpam lainnya tapi topinya yang dikenakan terdapat sulaman padi & kapas berwarna emas, rupanya dia adalah kepala sekolah Satpam "Siap! Security Agency."

Setelah kami berbaris dengan rapi maka pidato penerimaan siswa satpampun dimulai, dalam pendidikan kali ini yg lulus seleksi adalah 104 orang semuanya adalah laki laki dan memang sekolah satpam ini hanya menerima siswa laki-laki, maka diperlukan adanya peraturan untuk mengontrol supaya tidak melakukan kelakuan yang tidak diinginkan dan peraturan ini berlaku selama 2 bulan/ Tahap I dan di tahap II & III akan ada peraturan tambahan, hukuman ditentukan instruktur dan tidak boleh diganggu gugat dan selama pendidikan siswa adalah dibawah naungan instruktur.

Isi peraturan tersebut adalah :
1. Mentaati perintah instruktur.
2. Melakukan apa yg diperintahkan instruktur.
3. Perkelahian sesama siswa dilarang
4. Dilarang melampiaskan hasrat Sex maka onani/ persetubuhan tubuh sesama siswa tanpa perintah instruktur.
5. Bagi pria yg berorientasi sex homo atau gay, wajib melapor dan akan digembleng secara khusus dan mereka mendapatkan tambahan pelajaran dan dibayar lebih tinggi 40 % dari peserta heterosex.

Mendengar tambahan gaji sayapun jadi tertarik dengan bayaran yang dibayarkan, rupanya banyak juga siswa yang melapor bahwa dia adalah seorang gay entah pure gay atau cuma karena uang.

Dari total peserta yaitu 104 siswa yang melaporkan diri sebagai gay berjumlah 81 orang sisanya 23 orang menyatakan orientasi sex mereka adalah heterosex, dan untuk pembuktian maka siswa dites maka ke 81 siswa itupun disuruh telanjang bulat dan kedua tangan mereka diborgol kebelakang untuk mencegah mereka memegang penis untuk membuat ereksi palsu, ke 81 orang tersebut dibuat menjadi 10 baris rupanya aku berada di barisan terakhir, didepan telah hadir 3 orang instruktur yg terbubuh ok dan seksi dimata wanita dan seorang homosex, akupun pasrah saja.

Masing-masing peserta disuruh :
1. mengisap kontol instruktur pertama
2. membiarkan lobang anus dicoblos oleh instruktur kedua
3. untuk membuktikan penis bisa berereksi dengan sempurna maka si peserta harus mencoblos instruktur ketiga, rupanya banyak yg bohong mereka adalah heterosex
sehingga tidak mampu ereksi dgn sempurna, namun aneh bin ajaib tiba tiba penisku terbang dgn sempurna dan wow besar sekali dan mendapat tepuk tangan yang meriah dan sayapun berusaha melakukan yang terbaik walau merasa risih instruktur pertama merasa senang sekali isapan saya, instruktur kedua puas dengan lobang perawan saya tetapi saya merasa sakit sekali, sewaktu dengan instruktur ketiga yaitu satpam bot saya awali dengan rasa gugup namun makin dirasa makin nikmat dan saya berhasil mencoblos si Satpam Bot hingga saya pun muncrat.

Dari 81 pria, yang lulus sebagai satpam gay hanya 49 orang namun di barisan heterosex tampak 7 pria tampan juga mengalami ereksi dibalik celana olahraganya yang putih dan dipaksa oleh instruktur untuk membuka pakaian mereka dan mengikuti tes tersebut, mau tak mau mereka melakukan juga sehingga peserta gay yang lulus bertambah 7 orang jadi total peserta gay adalah 56 orang dan peserta non gay adalah 48 orang. Kali ini saya memang tak percaya bahwa banyak lelaki yang bisa menjadi homosex secara spontan.

Kami pun dibagi menjadi 2 kelompok dan 2 buah aula besar yang menampung kamipun diisi oleh masing-masing kelompok.

Karena saya berada dikelompok gay maka sayapun berada di aula B. Bagi mereka yang heterosex berada di aula A.

Selama pendidikan siswa aula A & B tidak pernah bertemu dan kami tidak pernah keluar dari aula.
Karena kegiatan dari pagi maka terasa sekali tubuh kami capek, di aula tersebut terdapat sebuah kamar tidur yg berkapasitas 70 tempat tidur. Dan 1 buah kamar mandi besar yg tanpa pembatas sehingga bila mandi akan tampak semuanya oleh siswa lain. Malam itu kami tidak langsung tidur dan pembagian seragam dilakukan masing-masing siswa hanya mendapatkan : 1 buah tongkat satpam yang berwarna hitam, 1 buah gari & kunci, tali pinggang & aksesoris lain, 1 stel pakaian & sepatu PDH, 1 buah kaos biru tetapi tanpa celana dalam. Rupanya kami dilarang memakai celana dalam untuk minggu pertama.

Sekarang jam telah menunjukkan jam 09:45pm "silahkan tidur besok pagi kalian harus bangun tepat jam 5 pagi dan jam 6 pagi semuanya telah dalam keadaan siap di depan tempat tidur, malam ini tidak ada yang rebut, instruktur jaga ada diluar. Jika ada seorang saja yang ribut, seluruhnya akan dihukum. Pakaian yang telah dibagi, besok pagi harus dipakai dan tidak boleh dilepas selama satu minggu jadi besok pagi mandi yang bersih karena selama seminggu kalian tidak akan mandi. Ingat! Dilarang onani dan bersetubuh." Lampupun dipadamkan.

Pagi jam 5:00am lonceng telah dibunyikan dan seluruh siswa sibuk mandi rupanya di dalam kamar mandi telah hadir seorang instruktur yang menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang melanggar peraturan, tampak penis semua pria yang sedang mandi masing-masing dengan pedang yang sedang terhunus kedepan dan termasuk juga pedang wasiat saya. Memang saya sangat bingung, benarkah semua ini ? saya seorang gay? Oh …

Selesai mandi semua berpakaian sungguh rapi sekali semuanya memiliki postur tubuh yang sama sehingga ukuran baju yang dibagikan rupanya satu size. Masing-masing telah berdiri dengan tegak & tegap di depan ranjang. Seorang instruktur tampan dan tampak ramah masuk dan mengucapkan selamat pagi, dan bercerita tentang sekolah satpam ini. Sekolah ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu satpam yang gay dan bukan gay, karena banyak sekali permintaan terhadap satpam gay maka mereka membuat iklan di surat kabar. Satpam gay dibayar lebih karena mereka lebih berharga dan bisa mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dari pelanggan, jadi kalian selain harus bisa menjaga keamanan juga harus bisa melayani.

Satpam non gay hanya diajarkan menjaga keamanan Tuannya, tetapi kalian selain diajarkan menjaga keamanan Tuannya juga harus pintar memenuhi pelayanan terhadap Tuan kalian, sesuai dengan nama perusahaan kita yaitu “ Siap! “. tiba-tiba dia berseru “Kalian sudah siap ? jawab dengan tegas dan berwibawa!” para siswa menjawab “SIAP!” - "bagus pelajaran untuk minggu ini tidaklah kasar malah minggu ini adalah untuk memenuhi hasrat sex kalian dengan sesama jenis dengan bebas. Peraga silahkan masuk!" 

Kedua siswa peraga itupun masuk dan berdiri dalam posisi siap. Mereka tampak lusuh dengan seragam satpam yang putih-biru, memang terasa aroma bau dari tubuh mereka.

Pak instruktur kembali bicara "mereka adalah siswa senior yg telah tamat dan ditugaskan sebagai peraga untuk kalian. Mereka telah seminggu tidak mandi dan mereka tetap patuh, sekarang pelajaran pertama akan diperagakan oleh mereka. Siswa peraga lakukan tugas kalian!"

Kedua siswa itupun memberi salut kepada instruktur dan mengambil posisi berjaga dipintu, kemudian masuk seorang pria yang memakai jas hitam diibaratkan sebagi tuan. Dan memanggil satpam yang berjaga di sebelah kiri ; "hei Satpam Toni kemari isap kontolku !" si satpam yang sebelah kiri pintu pun berjalan dengan tegap dan berhenti di depan sang tuan dan memberikan hormat sekali lagi, kemudian si tuan membuka resletingnya dan menjulurkan kontolnya dan sang satpam lusuh nan bau itu pun mengisap dengan lahap tanpa merasa malu dan jijik, si Satpam sangat tangkas dan lihai lidahnya menari-nari dibatang sang tuan yang besar itu, sampai sang tuan mendesah kemudian crot-crot-crot rupanya sang tuan memuntahkan laharnya. Air mani yang terpancar mengenai seragam si satpam namum dia hanya diam karena tugasnya telah selesai maka si Satpam berdiri didepan tuannya dalam posisi siap dan sekali lagi memberikan salut kepada sang tuan.

Sang tuan kemudian memanggil satpam yg satu lagi, "satpam Budi kemari bersihkan semuanya dengan lidahmu." - " Siap! " Jawab si Satpam Budi. Tanpa merasa jijik Satpam Budi menjilat dan menelan semua air mani yg barusan dipancarkan oleh tuannya sedangkan satpam toni hanya berdiri diam. Setelah selesai Satpam Budi memberi hormat kepada tuannya dan berdiri disamping tuannya dalam posisi Siap. "Bagus kalian sangat pintar istirahat ditempat dan kembali ke posisi semula."

Keduanya menurut perintah dan sekarang telah berdiri dalam posisi jaga di pintu masuk.

"Begitulah salah satu tugas kalian, apakah kalian siap?" - "Siap! Pak!" jawab kami dengan serempak. Tampak banyak penis yang telah ereksi namun punyaku masih tertidur.

"Hei kamu Rudi, apakah kamu bisa melakukan seperti yang dilakukan ?"

"Tidak! Pak! "

"Jadi apa yg kamu bisa ? "

"Tidak tahu pak! "

Rupanya jawabanku membuat instruktur marah dan sayapun di suruh kedepan. Sang instruktur memanggil siswa peraga yang terkena air mani, "Satpam Toni kemari! buka seragammu!" - "Siap Pak" si Satpam Toni-pun membuka seragam lusuhnya, Kamu siswa Rudi buka seragammu dan pakailah seragam Satpam Toni.

Sayapun tidak bisa membangkang karena ini adalah perintah maka segera saya membuka seragam saya yang masih bersih kemudian diganti dengan seragam bau & lusuh kepunyaan Satpam Toni wah, seragam si Toni sungguh bau dan kotor, rupanya terdapat banyak mani kering selain mani segar tadi, wah sungguh jijik.

"Ayo sekarang isap kontolku!" si instruktur membuka resleting dan sebuah kontol besar muncul mau tak mau sayapun menghisap sungguh lama, atau karena aku belum lihai mengisap sehingga selama 30 menit lahar hangatnya belum juga muncrat ? tapi beberapa detik kemudian crottt crottt. Wow banyak sekali yang terpancar keluar, karena si instruktur menarik penisnya dari mulutku jadi semuanya tertumpah di seragam Satpam Toni yang sedang kupakai, dan sang instruktur memerintahkan Toni untuk membersihkan dengan cara menjilat. Si Toni pun menurut saja, bagus-bagus seru si instruktur.

"Begitulah untuk 2 bulan pertama ini kehidupan kalian, sekarang penismu sudah berereksi ? sekarang pakai kembali seragammu dan kembalikan seragam si Toni, cepat."

"Siap pak! " Jawabku.

"Saya lihat banyak penis penis yang siap tempur. Dan sampai sekarang kalian masih patuh maka saya memberikan kelonggaran untuk beronani, tetapi kalian tidak boleh sembarangan membuang spermanya jadi harus ada yang menahannya dan menjilat kembali ayo baris berdua keluarkan senjata kalian kocoklah dengan penuh semangat!"

Wah nampak sekali kegirangan mereka dan untuk masing masing saling memuntahkan lahar kenikmatan mereka ke seragam teman mereka sehingga baju seragam putih mereka tidak bersih lagi.

"Sekarang lihat ke samping dan bersihkan seragam teman kalian yanglg terkena sperma dengan lidahmu!"

Semuanya bergantian saling menjilat tetapi yang dijilat mempertahankan posisi siap mereka, dan mereka diperintahkan mengulangi onaninya dan perintah yang sama selama 3 kali, kedua satpam peraga hanya diam di tempat. Wah sungguh patuh !

Jam dinding menunjukkan pukul 11:00am kemudian kami diperintahkan untuk tidur dilantai dan harus tertidur selama 2 jam. Seragam lengkap dengan sepatu tetap dipakai, ini untuk memulihkan tenaga kami. Setelah 2 jam kami dibangunkan dengan sirene, kembali sang instruktur memanggil kedua siswa peraga tersebut, kali ini mereka diperintahkan sebagai bot atau patner sex yang memerankan wanita (dicoblos).

Dari pintu datang 2 orang instruktur yang bertugas mencoblos mereka, kedua satpam peraga itu telah siap dalam posisi nungging dan masih berseragam PDH lengkap tapi celana biru mereka telah dilorotkan hingga lutut. Kedua instruktur itupun memasukkan kontol mereka yang telah keras menegang. Satpam Toni mengerang sesaat, namun kemudian erangannya menjadi erangan nikmat, demikian juga dengan satpam Budi. Namun dalam hatiku kasian sekali ya.

Setelah beberapa saat merekapun selesai, sungguh stamina mereka sangat kuat kedua peraga masih dalam keadaan segar bugar kemudian merapikan seragammnya dan berdiri tegak dan mengambil posisi siap di depan instruktur mereka. Wah mereka sungguh tangguh. Kemudian giliran kami !
Hei para siswa giliran kalian!

Kami kemudian dipilih dan dibagi hingga menjadi 28 pasang dan saling bergantian menjadi top ataupun bot, keringat pun bercucuran hingga seragam kami yang rapi dan bagus telah berubah menjadi lusuh dan baupun mulai tercium dan sangat capek sekali tetapi selama 6 jam kami harus bersetubuh secara berulang kali. Rupanya cara penggemblengan ini  telah merubah kita bisa melakukan sex secara gay alias homosex.

Akhirnya malampun tiba, kami diizinkan makan malam pada pulul 8:30pm. Setelah itu kamipun menuju kamar tidur karena kami tidak diizinkan mandi. Tepat pukul 9:15pm lampu dipadamkan dan semuanya pun tidur dengan seragam lengkap.

Satu hari yang melelahkan telah dilewati. Dan setiap hari kami di perlakukan demikian, sehingga dalam 1 minggu semuanya telah berubah menjadi gay yang tulen termasuk saya. Dengan mudah hasrat sex saya bangkit melihat seorang satpam bau lusuh dalam hati terasa nikmat sekali bila bisa bersetubuh dengannya. Akhirnya tibalah hari ke tujuh dimana ujian penilaian kepatuhan akan dilakukan. Masing-masing siswa dibariskan, masing-masing dinilai oleh instruktur penilai, nilai yang diambil adalah :
1. Menilai tingkat bau yang timbul.
2. Menilai kerapian mereka selama seminggu.
3. menilai kemantapan dalam melayani.
Untuk penilaian point ke tiga ini didatangkan siswa peraga sebanyak 56 orang, mereka sebenarnya adalah siswa satpam angkatan sebelumnya dan sekarang sebagai satpam yg menjalani masa magang selama 6 bulan setelah pendidikan, maka mereka sengaja selama berminggu minggu telah ditugaskan untuk melayani dan dilarang mandi dan harus patuh kepada tuannya.
Rupanya mereka lebih bau dari kami ada yang bau kencing, mungkin dia telah dikencingin tuannya, untuk pengujian point ketiga ini kami harus melakukan 3 hal selama 6 jam dan harus masih tetap segar.
3 hal tersebut adalah :
1. mengisap kontol siswa peraga
2. bersetubuh dengan siswa peraga selama mungkin dengan posisi bergantian sebagai bot ataupun top.
3. menjilati sperma yang tercecer baik sperma sendiri maupun sperma siswa peraga. Dan ketiga hal ini harus dilakukan berulang ulang.

Akhirnya ujian selesai, rasanya memang seru sekali selama seminggu menjadi siswa satpam disekolah ini, rasanya luar biasa dan nikmat, seakan akan kami telah terbiasa dengan bau dan keringat seakan sedap & nikmat, dalam penilaian tersebut 2 siswa harus mengulang ujian minggu pertama dan langsung dibimbing oleh 1 instruktur dan 2 siswa peraga, dengan perintah yang lebih keras selama 3 jam.

Para siswa peraga malam itu tidur seranjang dengan kami karena jumlah mereka sama dengan kami, tapi tangan kami sebelah kiri di borgol ke dinding ranjang supaya kami tidak bisa lari dari bimbingan/ siksaan siswa peraga. Siswa peraga bebas bertindak apa saja terhadap kami. Sungguh malam yang menyakitkan. Aku dibuat hingga kehabisan tenaga, siswa peraga yg seranjang denganku sungguh sadis aku semalaman menjadi bot mungkin ada 15 kali anusku dicoblos dan entah berapa kali aku mengisap kontol baunya dan menelan spermanya, mungkin esok akan lebih indah.

Pengetahuan Umum :

*Bot (Bottom) = Bawah atau Gay yang berperan sebagai wanita.

*Top = Atas atau Gay yang berperan sebagai Pria Fucker.

*Vers/ Verstaile/ Flexible = Saling bergantian / Saling Mengisi.